Tersangka Pengeroyokan Tewas Ditembak Polisi di Belu

Tersangka Pengeroyokan Tewas Ditembak Polisi di Belu
ATAMBUA - Joanino (20), pemuda asal Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Temggara Timur (NTT), tewas ditembak aparat Kepolisian Resor Belu.

Joanino yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO) karena kasus pengeroyokan di Haekrit, Belu, pada 2 April 2018 lalu, ditembak karena melawan saat hendak ditangkap.

"Pada saat hendak ditangkap di Asu Ulun, Kecamatan Atambua Selatan, dia (Joanino) melukai seorang anggota Buser, sehingga dia ditembak," ungkap Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Jemy O Noke kepada Kompas com, Selasa (1/5/2018) malam.


Setelah ditembak, lanjut Jemy, Joanino sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mgr Gabriel Manek SVD, namun nyawanya tak tertolong.

Kejadian penangkapan itu, kata Jemy, bermula ketika pihaknya mendapat informasi bahwa Joanino sedang berada di tempat acara pesta.

Tim Buser kemudian menangkap Joanino. Namun dia melarikan diri. Salah satu anggota Buser mengejar tersangka dengan mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali.

Saat mendengar tembakan peringatan, Joanino pun berhenti dan melakukan perlawanan.

"Dia menggunakan pisau dan menikam polisi di lengan kiri. Usai menikam, Joanino terus lari. Saat itu, anggota Buser berusaha melumpuhkan Joanino dengan menembak kakinya hingga mengenai kaki kiri. Meski terkena tembakan, Joanino masih berusaha lari," jelasnya.


Pada saat lari, polisi kembali menembak tersangka hingga mengenai punggung hingga tembus ke perutnya. Joanino pun terjatuh dan langsung diamankan.

Dari tas pelaku, polisi menemukan dua unit laptop dan sebuah senjata jenis air softgun.
Previous
Next Post »