Setelah Menanti 28 Tahun, Indonesia Akhirnya Bisa Berlatih Bersama Pitch Black di Australia

Setelah Menanti 28 Tahun, Indonesia Akhirnya Bisa Berlatih Bersama Pitch Black di Australia
MAGETAN - Setelah 28 tahun menunggu, Indonesia akhirnya diberi kesempatan mengikuti latihan bersama Pitch Black yang digelar Angkatan Udara Australia.

"Indonesia untuk ikut dalam skenario latihan Pitchblak membutuhkan waktu 28 tahun. Keikutsertaan TNI AU dalam latihan bersama 'Pitch Black' merupakan ajang latihan dua tahunan yang diselenggarakan AU Australia (RAAF) di Kawasan Utara Negeri Kangguru," kata Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal, Kamis ( 26/7/2018).


Diundangnya TNI AU dalam latihan tersebut, kata Samsul, membuktikan bahwa Indonesia sudah dianggap mampu dan sejajar dengan angkatan udara negara-negara lain.

Tak hanya itu, keikutsertaan Indonesia dalam latihan itu menjadi tolok ukur profesionalisme Angkatan Udara dalam mengawaki alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Lamanya penantian Indonesia untuk ikut dalam latihan ini, kata Samsul, karena pihak Australia hanya melibatkan Angkatan Udara yang benar-benar masuk kriteria modern alutsista, memenuhi SOP yang baik, profesional dan safety.

Sejak Pitch Black tahun 1981 diadakan, keikutsertaan Indonesia dimulai tahun 1990-an. Namun masih sebagai observer. Selanjutnya baru tahun inilah Indonesia melibatkan pesawat terbanyak sepanjang keikutsertaannya.

Pada latihan kali ini, Skadron udara 3 yang dipimpin Letkol Pnb Gusti Made Yoga “barong” Ambara memberangkatkan 87 personel dan 6 peninjau dari Mabesau.

Di Pitch Black 2018, lanjut Samsul, TNI AU menampilkan delapan F-16 Block52ID TNI AU yang akan berunjuk kebolehan dengan jet tempur lain.

Angkatan udara negara lain seperti Australia menjagokan F/A-18 E/F Super Hornet, E/A-18 Growler, Singapura mendatangkan F-16 C/D dan F-15SG, Perancis mendatangkan Rafale, Malaysia membawa F/A-18D Hornet, Thailand dengan jet tempur Gripen, dan Marinir AS yang mengusung F/A-18 C/D Hornet.


Sebelum terbang ke Australia, Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi menggelar latihan rutin dengan menggunakan delapan pesawat tempur F-16, yang diawaki oleh 12 orang penerbang tempur.

Latihan itu dilaksanakan sebanyak 12 kali penerbangan di atas ketinggian 50.000 feet, dengan area di wilayah udara Madiun, Ngawi, Magetan, dan Pacitan.

Previous
Next Post »